Sabtu, 23 Desember 2017

Viral Azan Dibandingkan Gonggongan Anjing, Ini Beragam Komentar Warganet

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas dinilai netizen membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing, sontak tagar Tangkap Yaqut langsung jadi Trending Topic di Twitter.

Pantauan Okezone, sejauh ini hastag #TangkapYaqut telah mencapai angka lebih dari 18 ribu tweet, dan kemungkinan bakal terus bertambah.

Persoalan ini, bermula dari Surat Edaran (SE) Nomor 05 Tahun 2022 tentang Pedoman Penggunaan Pengeras Suara di Masjid dan Mushola, namun sepertinya tidak diterima sejumlah pihak.

Video potongan Menag Yaqut pun beredar di media sosial, ada plot di mana dia memberikan gambaran kenapa SE tentang penggunaan pengeras suara di masjid dan mushola tersebut keluar.

Namun, sejumlah warganet menilai jika Menag Yaqut dalam potongan video yang beredar telah membandingkan suara azan dengan gonggongan anjing.

Inilah yang menjadikan tagar Tangkap Yaqut populer, ada banyak kicauan yang mengecam ucapan Menag, ada pula yang berkomentar secara lebih bijak.

"Gus Menteri, semoga ini salah komunikasi/salah memberi contoh saja. Pejabat pastinya tahu mengkomunikasikan masalah secara benar dan proporsional. Apalagi kaitannya agama, tahu sendiri bisa sensitif. Suara azan dan sholawat itu indah sertapenuh makna. Tidak pantas dicontohkan suara anjing," cuit seorang warganet.

"Saya setuju di bagian speaker masjid harus diatur. Karena memang suaranya kadang terlalu keras. Contohnya waktu takbiran lebaran bisa sampe subuh dan ganggu yang mau tidur. Tapi saya tak terima kalau azan dibandingkan dengan suara anjing," kicau salah satu netizen.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Kementerian Agama Thobib Al Asyhar menegaskan Menag Yaqut sama sekali tidak membandingkan suara azan dengan suara gonggongan anjing.

Ia mengatakan, berita viral yang menyatakan Menag membandingkan dua hal tersebut adalah sangat tidak tepat.

"Menag sama sekali tidak membandingkan suara azan dengan suara anjing, tapi Menag sedang mencontohkan tentang pentingnya pengaturan kebisingan pengeras suara," jelas Thobib Al Asyhar dalam keterangan yang diterima Okezone, Kamis (24/2/2022)

Macam-Macam Penyebab Terjadinya Banjir yang Perlu Diwaspadai

Bencana alam banjir bisa terjadi akibat banyak faktor, baik itu kesalahan manusia maupun faktor alam.

Musibah ini tentu merugikan banyak orang karena harus terus-menerus membereskan rumah, menyelamatkan harta, bahkan terkadang nyawa menjadi taruhannya.

Di sisi lain, bencana banjir selalu mengintai Indonesia ketika musim hujan datang dan terjadi di mana-mana.

Itulah mengapa, penting bagi semua kalangan untuk mengetahui penyebab banjir agar kita bisa mencegah serta mempersiapkan diri dari bencana tersebut.

Berikut ini macam-macam penyebab terjadinya banjir yang perlu diwaspadai, disadur dari Merdeka, Selasa (9/11/2021).

image
2 dari 4 halaman

Macam-Macam Penyebab Terjadinya Banjir

1. Curah Hujan Tinggi

Tidak bisa dimungkiri bahwa hujan dengan intensitas tinggi bisa mengakibatkan banjir. Tingginya curah hujan yang terjadi, berdampak pada meningkatnya volume air di daratan. Bila air tidak bisa terserap dengan sempurna oleh tanah atau dialirkan ke sungai, kondisi ini bisa menjadi penyebab banjir.

2. Membuang Sampah Sembarangan

Penyebab terjadinya banjir selanjutnya, yaitu membuang sampah sembarangan. Kebiasaan membuang sampah yang tidak pada tempatnya akan berdampak buruk bagi lingkungan.

Tidak hanya menyebabkan lingkungan menjadi kotor, membuang sampah sembarangan bisa merusak aliran sungai, yang akhirnya memicu banjir. Ketika sampah-sampah tersangkut, aliran sungai akan berhenti dan volumenya akan makin membesar.

Hal inilah yang berpotensi menimbulkan tekanan sangat besar. Dengan membuang sampah pada tempatnya, bisa mencegah risiko banjir.

3. Daerah Dataran Rendah

Daerah dataran yang rendah bisa menjadi faktor penyebab terjadinya banjir. Ketika air turun berasal dataran yang lebih tinggi, akan mengalir ke dataran rendah. Hal inilah yang harus diwaspadai, sebab derasnya air tersebut mampu memorakporandakan tembok-tembok rumah.

3 dari 4 halaman

Macam-Macam Penyebab Terjadinya Banjir

4. Kondisi Topografis

Makin curam suatu lereng maka kecepatan aliran air juga akan makin cepat. Tentunya hal ini ditentukan oleh kondisi tapografis di daerah tertentu. Sejumlah daerah di Indonesia yang didominasi oleh kemiringan lereng curam, berisiko mengalami banjir.

5. Bangunan di Daerah Resapan Air

Banyaknya bangunan penduduk yang seharusnya menjadi resapan air menjadi penyebab terjadinya banjir. Kondisi ini akan berpotensi menimbulkan aliran air yang besar dan kencang ketika hujan deras tiba.

Selain itu, banyaknya bangunan di wilayah resapan ini juga akan mempercepat laju aliran air hujan dengan volume yang besar.

6. Bendungan Rusak

Bendungan yang rusak bisa menyebabkan banjir. Bendungan bisa rusak atau jebol saat hujan lebat datang serta permukaan air naik.

Bendungan yang telah tua meningkatkan risiko mengalami kerusakan serta menjadi penyebab terjadinya banjir. Kasus tanggul jebol terjadi pada Situ Gintung, Tangerang, Banten (27/3/2009).

Secara tiba-tiba, dua juta meter kubik air di situs warisan Belanda itu tumpah serta menyapu Perumahan Cirendeu Permai, Kampung Poncol, serta merusak beragam fasilitas umum di sekitarnya.